Sejarah Kristen: Jejak Kekristenan di Tanah Maluku
Sumber: YouTube Jawaban Channel

News / 30 January 2025

Kalangan Sendiri

Sejarah Kristen: Jejak Kekristenan di Tanah Maluku

Claudia Jessica Official Writer
149

Maluku pernah menjadi pusat dunia karena rempah-rempahnya.

Namun, di balik pencarian cengkeh dan pala, ada kisah tentang perjuangan iman di tengah perubahan budaya, politik, dan agama.

Maluku bukan hanya ladang emas rempah-rempah, tetapi juga tanah subur bagi masuknya kekristenan.

Dari benteng Portugis hingga zending Belanda, bagaimana iman Kristen bertahan dan berkembang di wilayah ini?

Berikut "Jejak Kekristenan" dalam "Sejarah Kristen di Tanah Maluku."

Maluku: Pusat Perdagangan dan Awal Penyebaran Iman

Pada abad ke-16, Portugis menguasai Malaka dan melanjutkan pelayaran ke Maluku.

Mereka membangun benteng di Ternate dan menyebarkan agama Katolik.

Fransiskus Xaverius, seorang misionaris Yesuit, datang pada tahun 1546 dan menjadi pelopor penyebaran Katolik di Indonesia.

Namun, kedatangan VOC mengubah peta kekristenan di Maluku.

Peran VOC dan Gereja Protestan

VOC membawa para pendeta Protestan untuk melayani pegawai dan pasukan Belanda.

Pengaruh Reformasi dari Johannes Calvin dan Martin Luther turut membentuk ajaran Protestan di Maluku.

Setelah VOC bubar pada 1799, wilayah ini diserahkan ke pemerintahan Hindia Belanda.

Joseph Kam, seorang misionaris Belanda, berperan penting dalam memperkuat kekristenan di Maluku.

Ia mendirikan sekolah bagi warga lokal, melahirkan pendeta pribumi pertama, We Hehanusa.

Gereja Protestan Maluku dan Perkembangannya

Gereja Protestan Maluku (GPM) berakar sejak masa VOC. Setelah pertempuran di Ambon pada 1605, desa-desa Katolik diubah menjadi Protestan.

Pada abad ke-19, pendidikan Kristen semakin berkembang dengan pendirian Stoville pada 1885 untuk melatih guru pribumi.

Tahun 1935, GPM mulai berpisah dari negara, dan pada 1948 meraih otonomi penuh setelah Indonesia merdeka.

Kini, GPM memiliki lebih dari 620.000 jemaat dengan 771 gereja.

Warisan Kekristenan di Maluku

Salah satu gereja tertua di Indonesia adalah Gereja Ebenhaezer di Nusa Laut, yang dibangun antara 1715-1719.

Maluku juga dikenal dengan semangat persatuannya dalam prinsip "Satu Gandong, Satu Hati, Satu Rasa, dan Satu Darah."

Perjalanan panjang ini menunjukkan bahwa iman Kristen telah berakar kuat di tanah Maluku.

Bagaimana kelanjutan kisah ini? Saksikan selengkapnya hanya di YouTube Jawaban Channel berikut ini:

 

Lihat sejarah kristen di kota Indonesia lainnya, klik di sini.

Sumber : YouTube Jawaban Channel
Halaman :
1

Ikuti Kami